Teteh Titiem Si May

Lakon hidup tiada mengalir,

Karena tema purba menyumbat hidung bendungan

Hingga bait – bait dimusim keras

Berbenturan diperempata pagi,nan tak kenal sore

Tanpa saadah penyambung nasab

Lagi nasionalis yang semulus tumit kucing.

Sastawan Negara adalah dalang,

Peran murni kuasai musim pena

Diantara jendela kaca plastic tetanggaku yang kaya

Tersenyu indah dalam ko song yang ranum

Tergntugn dileher angsa yang pendek.

Sastawan Negara kembali jadi dalang,

Dipagelaran ruwatan anak bumi ,kian tak apik.

Peran murninya tetap jadi manajer musim pena

Yang runcing, menusuk telinga.

Menggenggam erat masa ,seperti tida akan kiamat

Membolak – balikkan Rahwana seperti rempeyek kaples,

Diantara tangisan suci bayi semut yan gyatim,dan miskin

Tanpa miliki sepiring ampog dan rempeyek renyah.


010608

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Dahulu

Ketika bungamu masih semerbak

Di taman perawan

Kau undang ribuan kumbang

Tanpa sayap tanpa napsu

Tak cemas kau pamerkan kemolekan

Kelopakmu yang mulai merekah

Oh… betapa buat akhwat tenggelam

Bersama butiran – butiran debu segar

Indah …. Puji mereka

Tak pernah ku saksikan sebelumnya

Pasal pasal tersembul di permukaan tanah merah itu

Memboikot rahasia di balik musim paceklik

Sementara di ujung jariku

Aurora menyala – nyala layak bunga padma

Tumbuh di pagar fajar

Di balik ia belum menyingsing

Hingga panca rona yang ia cipta

Tak tertembus dengan ujung kaki yang suci

Tapi ….

Pancarona ak lekas hampiri

Petakan tanah yang kecil

Mulai tak bisa bernafas

Entahlah sampai kapan

Desaku yang kurus ini

Bias melawan paceklik

Yang semakin mencekik.

150107

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Keindahan cinta

ada dibalik bayi – bayi

yang baru dilahirkan oleh ibunya

ketika ia menangis

Saat daun – daun berguguran

dari ranting – ranting yang tak lagi nyaman

itulah yang diartikan kepedihan

yang di rasakan oleh tubuh renta

ketika ia kehilangan air

dalam genggaman, saat dahaga

Untuk apa kita bicara sempurna

bila belum pernah merasakan pahitnya kopi kehidupan

dan jangan pernah kau telah menemukan dunia

sedang ia sendiri

masih menutup mukanya ketika melihatmu

160306

[

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

kusebrangi ribuan pasang

disebuah tatanan taman kerdil

banyak kawanan kasmaran lupa hamparan.

Hingga camar – camar ditanah biru

harus singgah di dahan – dahan

yang penuh dengan rekayasa takdir – takdir

di tempat yang aku masih terjaga

kenyataan menelan benih – benih pahit

sekalipun juga padangpadang yang terpandang

harus tenggelam dalam seluk beluk amarah

yang tak pernah terbawa resah

tapi aku masih ditempat

yang setiap hari membawaku lebih jauh .

karena apa ?

karena aku masih ingin menjadi kekasihNya

160406

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Kau lantunkan sebait lagumu

kau bilang sebagai awal dari yang terakhir.

Nyatanya semuanya tak berwujud apapun.

Nan sebait lagumu menjadikan sebait lagi kesedihan dalam lagu – lagu indah impian.

040508

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Tuhan ,sampaikan kerinduan kami pada konglomerat berhati mulia

Dengan dasinya yang semulus lidah kucing

Yang mengenali senyum kami

Para tikus melarat

Tuhan , katakana pada mereka

Biar bungkam hati kami belum tuli

Akan rendahnya volume jeritan buta

Tak kentara.

Katakana pula,

Kami belum rela melihat mereka makmur

Dengan tumpukan lemak – lemak

Dikartu hidup mereka

Tuhan sekali lagi sampaikan kerinduan kami

Pada konglomerat yang jujur nan dermawan

Katakan pada mereka

Kami ingin kita dewasa bersama – sama

Terima kasih Tuhan ,

Semoga surat kami benar – benar surat

040508

Selengkapnya...

SMU
Teteh Titiem Si May

Berat rasanya menggantikan putih abu abu

didaun hatiku

Karena cintaku terlanjur kelewat dosis

Tapi tak mungkin ku bercinta lagi

Dengan sekuntum perjalanan elok itu

Kini hidup diuji

Menggantung di pertigaan waktu

Cuma sisa do’a juga teriak pengasihan

Pada rumah amplop

Yang berperangko nasib sahabat

Tentang aku dia mereka disana

Bersama lima garis tato cinta,

Sekuntum senyum segar

Sepanjang kumis nyamuk

Abadi dalam sebuah figura tanpa kaca

030508

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Kami adalah jelantah ikan teri

dan sambal terasi

Yang bisa merasakan pedasnya hidup

tanpa bisa teriak lagi

Karena bibir kami telah disolasi

dengan rupiah yang abu – abu

Mereka adalah topi penutup botak kami

Yang mengenal nasib tanpa kompromi

Wibawanya murni tanpa bukti

Yang tak bisa kenyangkan kami

Dan hanya kenal rupiah yang tersenyum

Dan kami para jelantah ikan teri dan sambal terasi

Ingin mengakhiri padasnya hidup

Dengan sateguk kejujuran yang gratis.

020208

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Merangkak gagah dengan perut buncit

Tak kenal sosialisasi

Berdasi layaknya menteri

Berjenggot panjang dan kacamata besi

Menenteng koper nasib sahabat

Diatas mahalnya harga simpati

Mersimu beroda emas

Tapi hatimu …

Tetap saja TOKEK

Meski bahasanya seindah jamrut

Tapi tokek tetap polusi

Bagi rumah rumah bambu

020508

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Aku pecinta peri kecil tanpa sayap

dan doa sepanjang tali sepatu.

Di atas permadani kasih Tuhan

Kurangkai poranda yang lari

Jadi kain sari yang kasar

Agar neraka bisa tertutupi

Hingga aku tak takut lagi

dan Tuhan,

biarkan doa peri kecil

yang sepanjang tali sepatu itu

jadi pujian resmi

surau – surau desaku yang metro kacau

010508

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Di atas kanvas kusut, daun bambu

Tanpa imajinasi kau gores kuasmu

Tajam menusuk nadinya

Buatku makin mutung

Dan diatas kanvas kusut, daun bambu itu

Setitk senyum anak semut

Tampak menertawakan lukisanmu

010508

Selengkapnya...

Asa
Teteh Titiem Si May

Meringkukku diketiak bumi

Tak maju pun mundur

Hanya menunggu kereta sampai di kantungnya

Bukan apa ,

Senja bertapa , langit buta

Cuma satu mauku

Jangan lagi gantung ragu

Di loket setasiunmu, itu saja.

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Layang – layang kita sempat membubung

membaur bersama cakrawala tanpa rekaan

Namun, tumbuh krisis keangkuhan

Membuatnya terorak – arik

Serpihan sandiwaramu yang foto sintesis

Kian halus

Tak menduai bianglala

Membuat terbebas melintasi riak senyummu

Tanpa makna

Dan keangkuhan semakin krisis

Membuatku berani membaca skenario

Untuk mengakhiri episode – episode cinta yang rumit.

300408

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Bahasamu menjamu jujur

berjubah tanpa dosa- dosa murni,

memaksaku jadi nahkoda

berlayar menuju panca negara

pasrah, tanpa jalinan resmi

Bahasamu menjamu jujur

berjubah tanpa dosa – dosa murni ,

Seperti mukjizat indah

memaksaku tanpa imbalan

Akhir perjalanan, tersangkut risau

buah doa kita sampai di pelaminan

tanpa saksi

300408

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Bahasamu menjamu jujur

berjubah tanpa dosa- dosa murni,

memaksaku jadi nahkoda

berlayar menuju panca negara

pasrah, tanpa jalinan resmi.

Bahasamu menjamu jujur

berjubah tanpa dosa – dosa murni ,

Seperti mukjizat indah

memaksaku tanpa imbalan

Akhir perjalanan, tersangkut risau

buah doa kita sampai di pelaminan

tanpa saksi

300408


Selengkapnya...