Teteh Titiem Si May


Bukan tanpa alasan, bukan tanpa pertimbangan,
Pertemanan harus segera di tamatkan, harus diakhiri,
Bersamamu yang aku pernah kenal.

Semua sudah terlanjur,
Orang tidak akan mencium bau asap jika tidak ada yang menyalakan api,
Aku tak bisa menutupi lagi,
Tak bisa bila harus lebih akrab seperti kemarin,
Mengapa?
Aku juga manusia, tapi aku juga tak mau terbakar
Sedang aku sendiri tahu, kau akan menyalakan api itu disampingku.

Sahabatku bertanya, menyadarkanku,
Mereka menyesalkan satu hal “kenapa harus aku dan kamu”
Mengapa ada dibelakang, sampai akhirnya seperti ini,
Yang harus diberi pertanyaan,
yang harus dimintai kebenaran.

Satu sudut sepi,
memandangku seperti orang asing yang dibiarkan terlantar,
satu sudut ramai,
memandangku seperti orang asing yang onar dan liar
satu sudut yang lain,
memandangki seperti mengharap, sebuah tempat itu masih ada.

Sekali lagi bukan tanpa alasan,
Pertemanan ini memang belum sampai pada finis,
Hanya untuk beberapa saat saja, sapai kutemukan dirimu lagi
Yang lebih menghargai aku sebagai seorang sahabat terlebih.

Tuesday, November 4 2009

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Satu perdua kata, tersekat dinding itu
Tak pernah mengerti lelahku, karena katamu ikhlas.
Tanpa dia yang ku kenali, kutemukan candamu melampaui satu perdua kata yang wajar.

Dia, hak anak kecil itu
Bukan kamu,
Jangan percaya,,!!! Teriakku menghentikan separuh nafas tua,
sampah hanya jadikan budi sampai tua,
yang lain hanya memandangiku, menganggapku seperti tak waras.

Darimu, ku tahu ada cinta,
Darimu, ku mengerti satu perdua hati,
Tanpa kau bicarapun aku mengerti,
Aku tak tuli,,, !!! kembali kataku menguak sastra,
Pertanggungan nanti, adakah kau pikirkan?
Jika benar dia ikhlas tak mengapa,
Tapi kentara, menusuk hatiku sampai tak berani lagi memandangmu,

Satu perdua kataku terbata,
Tak pernah disadari,
Tak pernah


Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Mengetahuimu tak pernah kompromi,
jangan dipercaya yang baru dikenai meskipun cantik,
Mereka hanya peduli,
sampah,,,,!!!
Aku tak pernah kenal siapa, hanya sebatas tahu sahabatku,
Aku tak pernah mau akrab denganmu, karena itulah,

Tangisanya, meski tahu dia tak bermaksud membohongi
Tapi lihatlah,,,
Aku juga tak mau diperlakukan seperti itu,
Karena aku tak melakukan apapun,
Selama ini aku tak berulah, hargain aku kawan!
Mengertilah bahasaku pada lingkungan,

Kau buat mereka bingung, tapi kau cuek
Tak perduli, padahal mereka mencarimu!!!
Mengertilah tentang seorang wanita,
Jangan terbuka,
Jangan tertutup,
Jangan biarkan dia menangis karena kau pergi.

21/10/2009, 21:10

Selengkapnya...

Teteh Titiem Si May

Bila sakitku tak lagi tertahankan, aku pasti menulis
Andai itu yang terkenang nanti…
Sepucuk kata tanpa pita yang membuatnya tampak cantik,
Dan bila harapan bersamamu hanya bias tergapai dalam mimpi
Ku syukuri, karena kau pernah izinkan aku milikinya.

Hadirmu bersatu dengan pondasi nan rapuh,
Menyokongku seperti tak ingin jatuh, bagiku
Entah apa yang kau pikirkan selain itu,
Sesungguhnya kamu pun tak mengerti kenapa aku selalu menulis.

Rahasia, tak pernah aku menganggapnya sebuah misi yang penting
Aku terlalu ramah dengan hari, dengan waktu
Tapi itu membuatku special,
Akupun sebenarnya peduli.

Dan bila sakitku mulai terasa,
Aku pasti menulis, tentang hari ini dan tentang yang pernah terjadi.
Menjadi satu kalimat samar dan runtut,
Dan aku sadar telah menulisnya.


21/10/2009, 19:41


Selengkapnya...