Bukan tanpa alasan, bukan tanpa pertimbangan,
Pertemanan harus segera di tamatkan, harus diakhiri,
Bersamamu yang aku pernah kenal.
Semua sudah terlanjur,
Orang tidak akan mencium bau asap jika tidak ada yang menyalakan api,
Aku tak bisa menutupi lagi,
Tak bisa bila harus lebih akrab seperti kemarin,
Mengapa?
Aku juga manusia, tapi aku juga tak mau terbakar
Sedang aku sendiri tahu, kau akan menyalakan api itu disampingku.
Sahabatku bertanya, menyadarkanku,
Mereka menyesalkan satu hal “kenapa harus aku dan kamu”
Mengapa ada dibelakang, sampai akhirnya seperti ini,
Yang harus diberi pertanyaan,
yang harus dimintai kebenaran.
Satu sudut sepi,
memandangku seperti orang asing yang dibiarkan terlantar,
satu sudut ramai,
memandangku seperti orang asing yang onar dan liar
satu sudut yang lain,
memandangki seperti mengharap, sebuah tempat itu masih ada.
Sekali lagi bukan tanpa alasan,
Pertemanan ini memang belum sampai pada finis,
Hanya untuk beberapa saat saja, sapai kutemukan dirimu lagi
Yang lebih menghargai aku sebagai seorang sahabat terlebih.
Tuesday, November 4 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hem, sedih banget. Ngga sayang tuh , kalau pertemanan saja harus berakhir?
kan gak untuk selamanya mbah,,,,
cuma sampai semua teratasi dan kembali kaya semula,,,,,!!!!
Senandungmu dengan mata berkaca kaca
Ungkapkan kisah tentang kemarinmu yang biru
Gaun berpita melati dan seuntai janji janji
Untuk melintas masamu bersama Garuda hati
Terbang ke utara tempat tertinggi Cinta
Rundung pedihmu lewat senandung lara
ketika garudamu terpatah sayap , patahlah asa
( Kini Laut, Karang dan Camar menemanimu...)
Suk suk.....Nop'09
hello... hapi blogging... have a nice day! just visiting here....
tetap berteman jgn putuskan hubungan
tapi kalau kesal juga jaga jarak aja
@suksuk:hehhe cma curhat sebenere suk :'(
@hapy:makacciii
@agung:iyyaa kawan,,, coir gi lama gag maen blogspot.. add za fb Q
@tagskie: hehhehe,,,
melancholy
:be4rt: hehehe,,,, mendadak mellow