Teteh Titiem Si May

KISAH TERAKHIR TEMANKU

SELAMAT JALAN MEY

Di Ilhami dari Kisah Nyata

S

eperti hari-hari biasanya, siang ini cuaca panas. Ditempat kerjaku sedang pamadaman . jadi deh file-file yang baru saja aku ketik sekitar 2 lembar itu hilang soalnya belum sempat aku simpan. Sendiri dalam ruangan yang sepi ini, membuatku bebas berekspresi. Tak terasa jari-jariku sudah berhasil mengumpulkan enam lembar tulisa. Mengarang bebas, bukan itu hanya sebuah hobi saja.

Suara sepeda motor Mega Pro itu tiba-tiba membuyarkan imajinasiku tapi aku berusaha tidak melihat kearah datangnya suara sepeda motor itu yang berhenti di depan warnetku. Ternyata benar dugaanku, dia cowok yang sama seperti kemarin namanya Yahya. Kali ini dia lebih rapi dengan seragam dinesnya. Hari ini memang bukan suatu kebetulan, tadi pagi dia sudah mengirimkan sebuah pesan SMS padaku, jika dia nanti akan mampir ke tempat kerjaku mengantarkan pesananku yang kemarin. 1 Rim HVS APS 70 F4, dan 2 Pak Bufallo warna Biru dan Merah Muda.

Sesuai kesepakatan aku menandatangani nota yang di berikannya padaku. Lantas aku mempersilahkan dia duduk karena dari tadi dia berdiri di depanku. Aku dan dia kembali berbincang-bincang meskipun aku masih sedikit canggung padanya tapi aku masih tetap berusaha memberikan senyum terindahku padanya. Sampai akhirnya dia pamit pulang (melanjutkan kerjanya disebuah Bank terkemuka di daerahku). Sembari melambaikan tangannya dia berlalu melawan bulir-bulir terik matahari yang mulai terasa menyengat semakin jauh hingga tak terlihat lagi.

Mengunggu adalah suatu hal yang sangat membosankan, ya memang benar. Apalagi menunggu listrikmenyala sedangkan pengetikan masih banyak yang belum terselesaikan. Benar-benar membuat jengkel tapi aku berusaha untuk lebih tenang dan sabar.

Ku lanjutkan lagi menulisku dengan gaya penulisan yang ala kadarnya ini dengan sejuta ekspresi yang siap untuk ku tuangkan melalui goresan-goresan yang sederhana. Sambil menunggu petugas PLN selesai membetulkan kerusakan listrik.

Entah kapan dan dari mana datangnya tiba-tiba dua sosok laki-laki ini sudah berada di depanku, tepatnya di depan monitorku




“Hai tethe…. Serius banget” sapa salah seorang diantaranya.

Aku yang dari tadi asyik menulis jadi benar-benar kaget dan tidak percaya. Aku balas menyapa mereka dengan senyuman.

Nglamun aja, sapa teman satunya. Sambil menepuk pipiku. Mereka adalah Yudistira dan Komang cowok ganteng teman SMA ku dulu. Hampir setahun lamanya aku tidak pernah bertemu dengan mereka. Senang sekali rasanya hari ini bisa bertemu dengan mereka yang memiliki segudang banyolan yang kocak yang membuatku bias tertawa ngakak. Sesekali kita melepas kerinduan kita dengan senyum-senyum terhangat yang kita miliki.

Kehadirannya itu membuatku tak ingin mereka meninggalkan tempat kerjaku yang sepi ini. Tapi aku tak bias menolak, karena kerabat Komang ada yang meninggal Dunia. Jadi dia harus mengantarkan orang tuanya di rumah duka saudaranya.

Sebelum mereka pulang, mereka membawakan aku sebuah berita duka, dari Mey temen SMA ku dulu, yang baru saja menghembuskan nafas terakhirnya pada hari kamis tanggal 26 Maret 2009 kemarin. Awalnya aku tidak percaya tapi kedua temanku itu manyakinkan dengan sangat.

Air mataku tak bisa mengalir, karena aku dengan Mey memang belum pernah akrab. Waktu sekolah dulu kita sering bertemu karena tempat kost dia di depan rumahku. Jarak rumah yang dekat itulah kadang mengundang kita untuk sekedar ngobrol ringan kadang juga sekedar main Bad Minton sore hari di depan rumahku itu pun bersama teman-teman kost yang lain.

Mey, seorang gadis cantik yang memendam seribu rahasia. Sikapnya yang polos itu kadang sering membuat orang tidak percaya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dia yang jarang pulang ke kosan itu kerap kali membuat ibu kost menjadi geram, selalu pulang pagi hari sebelum berangkat ke sekolah dengan alasan pulang kerumahnya. Padahal dari keluarganya sendiri sering bilang ke ibu kost, kalau dia itu selalu ada dikosan. Entah apa sesungguhnya yang terjadi.

Setiap setelah pulang sekolah, dia selalu dijemput oleh seorang laki-laki dengan helm teropong dan sepeda motor satrianya. Entah siapa orang itu sesungguhnya, tetangga dan teman-temannya selalu menaruh curga termasuk aku juga.

Cibiran dari masyarakat dan teman-teman se-sekolahan, mereka sering melihat mei menginap dirumah laki-lak itu (yang katanya sudah memiliki istri dan instrinya sekarang sedang berada di Luar Negeri mencari kehidupan yang lebih baik buat keluarganya). Selalu dating ke kosan pagi hari lantas berangkat kesekolah. Begitulah hari-hari dia lewati.

Gadis cantik yang penuh dengan daya tarik ini, dia sangat baik padaku. Kepolosannya itu sering juga membuatku tak percaya dengan dirinya yang sesungguhnya, dengan apa yang dia lakukan selama ini. Tapi ini benar-benat terjadi dibalik keluguan dan ayunya, entah misteri apa yang terjadi (itu adalah rahasia pribadinya).

Tepat pada hari kamis kemarin, di daerah tempat tinggalnya digegerkan dengan berita duka kematiannya. Setelah kedatangannya dari pulau seribu pura untuk mengadu nasibnya. Dia sakit, lantas dijemput oleh Pacarnya, yang mengherankan lagi dia meninggal didaerah pacarnya itu karena Over Dosis, Entah itu benar over dosis atau keracunan, tiba-tiba mulutnya mengeluarkan busa. Setelah melewati tahap otopsi, tidak ditemukan luka akibat kekerasan namun, dokter tidak dapat menyelamatkan nyawanya. Kejadian ini sangat memukul pihak keluarganya, kerabat-kerabat, teman terdekatnya bahkan aku yang sempat mengenalinya meski tidak pernah akrab. Mereka tidak percaya dengan meninggalnya Mey yang mendadak itu.

Sebagai teman yang pernah kenal dengan dia, aku hanya bias berdo’a semoga Allah SWT senantiasa menerima kepergianmu, Membukakan pintu maaf bagimu kawan, semoga kau diberikan tempat yang terbaik disisinya dan juga semoga keluarga selalu diberikan ketabahan hati serta keikhlasan dan kekuatan agar selalu bias mendo’akanmu kawan.

Selamat jalan kawan, semoga kau tenang disinya dan mendapatkan tempat terindah yang ia janjikan kepada umatnya. Amien.

Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar