Teteh Titiem Si May

INDONESIA GEGER,,,


Menyambut pemilu 2009 Indonesia di gegerkan dengan berbagai macam fenomena-fenomena yang sangat luar biasa. Bagaimanakah tindakan kita sebagai warga Indonesia?.

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil

Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.

Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.


PONARI





Tapi disini saya tidak membahas tentang pemilu, saya lebih tertarik dengan gaya pengobatan dukun Cilik ini. siapakah dia ? ya betul "PONARI". Hadirnya dukun cilik Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur ini menggegerkan pelosok nusantara. gaya pengobatannya yang unik membuat orang terheran-heran dan ingin merasakannya. cara pengobatan yang sederhana mengundang ribuan orang untuk mengantri. demi seteguk air celup PONARI.

Pasiennya membanjir dari delapan penjuru angin. Surya Online melaporkan, “Jika sebelumnya rata-rata pengunjung 5.000-9.000, kemarin diperkirakan mencapai sekitar 15.000 orang.”

Dalam waktu sekejap, tak sampai sebulan, Ponari menjelma jadi sebuah brand yang menasional — mungkin efek viral marketing tanpa disengaja. Ia bagaikan sebuah mantra ajaib bagi mereka yang memercayai. Obat bagi sembarang penyakit.


DARI MANAKAH PONARI MENDAPATKAN BATU AJAIBNYA ITU?

Dari mana batu ajaib itu diperoleh? Konon batu ajaib berbentuk kepala belut sebesar kepalan tangan tersebut didapat awal Januari lalu, ketika Ponari disambar kilat.

Tapi, Selasa dua hari yang lalu, Ponari jatuh sakit. Ia terserang demam setelah kecapekan mencelupkan batu yang dipegangnya dalam botol air sebagai media penyembuhan.

Anehnya, dia justru tak memanfaatkan batu ajaib itu untuk mengobati dirinya sendiri. Keluarga Ponari membawanya ke meja praktek dokter di rumah sakit.

Popularitas Ponari juga menelan korban. Empat orang meninggal, bukan karena menenggak air yang sudah dicelup batu ajaib itu, melainkan akibat terinjak-injak pasien yang berdesak-desakan. Karena kejadia itu, Polisi lalu menutup praktek pengobatan Ponari untuk sementara waktu. Orang tua Ponari setuju. Di depan Bupati Jombang, orangtua Ponari bahkan terus terang menyatakan ingin berhenti melayani pengobatan supaya sang anak bisa meneruskan sekolah lagi. Ponari masih duduk di bangku kelas tiga SD.

Meneruskan sekolah? Betapa mengharukan dan polos sekali jawaban itu. Kita layak menghargai keputusan itu. Anak-anak, bagaimanapun ajaibnya mereka, toh berhak menikmati masa kecil mereka selayaknya, termasuk hak mendapatkan pendidikan. Ponari mungkin mendatangkan manfaat buat banyak orang, juga tetangga dan seluruh isi kampungnya. Tapi, orang sering lupa, dia juga berhak mendapatkan kebutuhannya sendiri.

Di tengah kondisi pendidikan Indonesia yang tak terlalu berpihak pada anak-anak kurang mampu, Ponari harus terus kita dorong untuk terus menimba ilmu lebih tinggi lagi. Kita tentu tak ingin nasib Ponari berakhir seperti kebanyakan anak Indonesia yang terpaksa berhenti sekolah lantaran tak punya biaya. Mereka berada di jalanan dan menjadi sasaran empuk jaringan perdagangan anak.

sumber : mbah google.com








Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar