Sampai malam katanya masih terpaksa.
Setelah ada ikrar,
Setelah ada kejujuran yang pahit,
Setelah hancur dan terbuang.
Perempuan itu tahu batas, hanya tak terlalu kenal siapa dia.
Mengikuti bahasa merayu, kami tetap ingatkan.
Perempuan itu saling berteriak menuntut keadilan,
Saling menjatuhkan, menyakiti.
Setelah ada ikrar,
Setelah terbuang dan hancur,
Perempuan itu sadar, dia bermain dengan janji dengan kepercayaan.
Perempuan itu kembali menangis dibalik kepulan asap keegoisan yang rapuh.
Perempuan itu tak bersalah, dia tak kenal siapa dia….
20122009 “dari hati mereka”